Jumat, 01 April 2011

laporan KKP unhalu angkatan XVII KELURAHAN PETOAHA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pelaksanaan TriDharma Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan, Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat perlu semakin ditingkatkan agar peranan Perguruan Tinggi dapat lebih optimal dan berdaya guna baik kepada pemerintah, masyarakat umum serta bagi perguruan itu sendiri . Peranan Perguruan Tinggi melalui Tridharma semakin sangat dibutuhkan, sehingga perlu upaya meningkatkan kualitasnya. Upaya ini merupakan misi dan tanggung jawab yang diemban oleh setiap civitas akademik. Salah satu upaya yang ditempuh Tridharma Perguruan Tinggi dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ialah Kuliah Kerja Profesi (KKP).
Kuliah Kerja Profesi ( KKP ) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, dimana mahasiswa dapat berperan dalam pemberdayaan masyarakat dan mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam pelaksanaannya mahasiswa dituntut untuk mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan masalah di bidangnya secara profesional. Mahasiswa mampu menangani berbagai masalah dengan menekankan pada ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk menjawab tantangan profesinya. Mahasiswa Peserta Kuliah Kerja Profesi ( KKP ) juga sekaligus dapat melakukan penelitian dalam penyelesaian penyusunan skripsi sesuai dengan ilmu masing-masing. Peserta Kuliah Kerja Profesi (KKP) juga dapat langsung beradaptasi dengan kehidupan rill di masyarakat dengan cara membantu mengatasi masalah-masalah yang ada dalam masyarakat.
Penempatan lokasi Kuliah Kerja Profesi (KKP) dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM). Dimana penempatan lokasi tersebar di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, baik itu di Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, ditempatkan pada instansi-instansi pemerintah daerah serta pada instansi-instansi swasta yang ada.
Salah satu lokasi penempatan Kuliah Kerja Profesi yang ditetapkan oleh Lembaga Penelitian dan pengabdian Masyarakat (LPPM) adalah dibagian Umum, Hukum, Tata laksana dan Perlengkapan ( UHTP ) Universitas Haluoleo
1.2 Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Profesi
Kuliah Kerja Profesi ( KKP ) merupakan kegiatan intra kurikuler yang merupakan salah satu bentuk pendidikan dan pengabdian masyarakat bagi mahasiswa untuk mengidentifikasi serta menangani berbagai masalah dengan menekankan pada pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam menjawab tantangan profesinya. Pengabdian masyarakat adalah kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan bagi kemajuan masyarakat.
Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Profesi ( KKP ) adalah sebagai berikut:
1. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam rangka meningkatkan kesejahtraan masyarakat pada umumnya, khususnya di Sulawesi Tenggara.
2. Melatih mahasiswa agar dapat mengidentifikasi dan menangani berbagai permasalahan yang sesuai dengan bidang ilmunya.
3. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan antara Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan pembangunan daerah.
Manfaat yang dapat diperoleh dari Kuliah Kerja Profesi ( KKP ) yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan masalah dalam menghadapi tantangan masyarakat yang berkaitan dengan profesinya.
2. Meningkatkan penguasaan, pengembangan, penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni mahasiswa sebelum menyelesaikan pendidikannya di Perguruan Tinggi.
3. Terciptanya hubungan harmonis antara Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, masyarakat dengan perguruan Tinggi dalam mengatasi berbagi masalah pembangunan.
4. Terbentuknya sikap mahasiswa yang mandiri dan dapat beradaptasi pada lingkungan KKP yang telah ditempatkannya.
5. Mempersingkat masa studi dengan mengintegrasikan kegiatan penelitian dengan Kuliah Kerja Profesi ( KKP ).
1.3 Lokasi KKP
Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini di laksanakan pada Kelurahan Petoaha Kecamatan Abeli Kota Kendari.
1.4 Waktu Pelaksanaan KKP
Waktu pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) angkatan XIV ini selama 45 hari dilaksanakan dari tanggal 20 januari 2011 sampai dengan 28 maret 2011















BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI

2.1 Sejarah Singkat Kelurahan Petoaha
Kelurahan Petoaha merupakan hasil pemekaran dari Kelurahan Nambo pada tahun 1997-1998. Yang luas wilayahnya sekitar 1.700 Ha .Yang memiliki batas -batas antara lain :
- Sebelah utara berbatasan dengan teluk Kendari
- Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Nambo
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo
- Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Anggalomelai
Pada kelurahan petoaha tersebut terdapat 12 Rukun Tetangga (RT) dan 5 Rukun Warga (RW) yang terdiri dari 392 Kepala keluarga, dengan jumlah penduduk sebesar 1.377 jiwa yang wilayahnya terdiri dari 2 yaitu daratan dan pantai, wilayah daratan mayoritas suku tolaki yang bermukim di RW 1 dan RW 2 sedangkan wilayah pantai di huni oleh suku bajo dan buton yang bermukim di RW 3, RW 4, dan RW 5.

2.2 Letak Geografis
Kelurahan Petoaha secara geografis berada pada jarak sekitar kurang lebih 20 km dari Kota Kendari. Melihat lokasi kelurahan ini, termasuk kelurahan strategis karena selain mudah untuk yang dijangkau lokasi wilayah tersebut juga berada pada jalan poros yaitu jalan poros Kota Kendari menuju di daerah wisata pantai Nambo, sehingga untuk menjangkau kelurahan ini, cukup dengan menggunakan kendaraan roda dua (motor) dan kendaraan roda empat (mobil).
Kelurahan petoaha diapit oleh beberapa kelurahan atau desa yang sekaligus menjadi batas wilayah Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan.

2.3 Keadaan Demografis
Secarah keseluruhan jumlah penduduk yang berrmukim dikeluraahan Petoaha terdiri dari 393 kepala Keluarga (KK), yakni 1.392 jumlah jiwa penduduk yang terdiri dari dari 693 kali-laki dan 699 perempuan. Data kependudukan kelurahan Petoaha disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Data kependudukan kelurahan Petoaha Kecamatan Abeli
Lokasi Jumlah KK Jumlah Jiwa Jumlah Jiwa Ket
Laki-laki perempuan
Kelurahan Petoaha 393 1.392 693 699 -
Dalam % 49,97 % 50,21 % -
Sumber : Data sensus Mahasiswa KKP 2010
Menurut tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang bermukim belum padat dimana jumlah laki-laki berkisar 49,79% dan penduduk perempuan berkisar 50,21% dari seluruh jumlah penduduk di kelurahan petoaha.
Penduduk yang bermukm dengan jumlah tesebut terbagi dari beberapa tingkatan usia. Adapun penduduk kelurahan petoaha menurut tingkatan usia penduduk dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.2 Data Penduduk Kelurahan Petoaha menurut tingkat umur
Jumlah juwa Tingkat Umur
L P < 15 Thn 16-25 Thn 26-50 hn >50 Thn
L P L P L P L P
693 699 219 221 147 161 268 276 47 53
Dalam % 31,60 31,61 21,21 23,03 38,67 39,48 6,79 7,58
∑ = 1.392 ∑ = 440 ∑ = 308 ∑ = 544 ∑ = 100
Catatan : L (laki-laki) P (perempuan)
Sumber : Data Sensus Mahasiswa KKP 2010

2.4 Keadaan Sosial dan Ekonomi
Penduduk yang bermukim di kelurahan Petoaha rata-rata penduduk asli suku Tolaki, walaupun sudah tercampur oleh beberapa suku lain seperti suku Bugis, Buton, Muna, Bajo namun mayoritas penduduknya adalah suku tolaki. Kebanyakan dari mereka tidak mempermasalahkan perbedaan suku dalam hidup bermasyarakat dan tidak menutup kemungkinan dalam satu keluarga terdapat dua suku yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan sosial di Kelurahan Petoaha memasuki tahap perkembangan.
Selain itu pula keadaan sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Petoaha cukup berkembang karena rata-rata masyarakat sudah mampu berswadaya sendiri, walaupun kebanyakan dari penduduk Kelurahan Petoaha bermata pencaharian sebagai petani, nelayan dan wiraswasta, namun dengan melihat keadaan penduduk memiliki penghidupan yang cukup layak.
Adapun data penduduk Kelurahan Petoaha menurut mata pencahariannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.3 Data Penduduk Kelurahan Petoaha menurut jenis pekerjaaan :
Jumlah KK Jenis Peketrjaan
Tani Nelayan Wiraswasta PNS Lainnya Ket
393 172 165 37 19 - -
Dalam % 43,77 41,98 9,4 4,83 - -
Data sensus Mahasiswa KKP 2010
Tabel di atas menunjukkan bahwa mata pencaharian penduduk Kelurahan Petoaha pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani yakni berkisar 172 KK, penduduk yang berprofesi sebagai wiraswasta yakni 37 KK, pegawai negeri sipil (PNS) 19 KK dan nelayan berjumlah 165 KK.
Denagan melihat jumlah penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan maka dapat pula di analisa bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki oleh penduduk Kelurahan Petoaha masih rendah. Adapun jumlah penduduk Kelurahan Petoaha menurut tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel berikit:
Tabel 2.4 Data Penduduk Kelurahan Petoaha menurut tingkat Pendidikan
Jumlah Pendidikan Ket
KK Jiwa T. tmt SD SD SMP SMA Perg. Tinggi
393 1.392 84 155 111 80 20 -
Dalam % 6,04 11,14 7,98 5,75 1,44 -
Data sensus Mahasiswa KKP 2010


2.5 Visi Dan Misi Kelurahan Petoaha
Visi dan Misi Kelurahan Petoaha Kecamatan Abeli Kota Kendari, merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari Visi dan Misi Kota Kendari sesuai Peraturan Daerah Kota Kendan Nomor 10 Tahun 2001, yaitu mewujudkan kota kendari Tahun 2020 sebagai Kota dalam Taman yang Bertakwa, Maju, Demokratis dan Sejahtera dengan Misi:
1. Lingkungan
2. Sosial Kemasyarakatan
3. Pelayanan
4. Perekonomian
5. Profesionalisme Aparat
6. Kepemerintahan yang baik (Good Governance)

2.6 Sarana dan Prasarana Kantor Kelurahan Petoaha Kecamatan Abeli Kota Kendari
Seperti halnya Instansi lain, maka Kantor Kelurahan Petoaha memiliki berbagai sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelangsungan proses pekerjaan baik fisik maupun non fisik. Khususnva yang berkaitan dengan sarana fisik Kantor Kelurahan Petoaha Kota Kendari memiliki sejumlah ruangan dan fasilitas kerja, yaitu satu (1) ruangan Kepala Lurah, satu (1) ruangan Untuk stafnya, dan fasilitas lain yaitu 1 unit komputer beserta satu unit printernya dan satu alat pemotong rumput, Kursi 10 buah,lemari arsip 2 buah, meja sebanyak 10 buah.

Penjababaran tugas pokok dan fungsi seksi admistrasi umum dan pembanguanan adalah :
1. Membantu Lurah dalam menyiapkan merumuskan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan admistrasi umum dan pembangunan.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin satu, Kepala seksi admnistrasi umum dan pembanguanan menyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan tugas dibidang admistrasiumumdan pembangunan.
2. Penyusunan rencana dan program kegiatan operasional penyelenggaraan tugas dibidang admistrasi umum dan pembangunan.
3. Pelaksanaan pengisian dan pemeliharaan buku-buku admistrasi kelurahan serta papan serta profil dan monografi Kelurahan.
4. Pelaksanaan urusan surat-menyurat meliputi pengagendaan surat masuk dan surat keluar, penomoran, ekspedisi dan kearsipan.
5. Penyusunan program pembinaan pemberdayaan usaha ekonomi kerakyatan baik fisik maupun non fisik dan pemberdayaan kesejatraan keluarga.
6. Penyiapan bahan pelaksanaan musyawarah pembanguanan Kelurahan
7. Pelaksanaan program pembangunan Kelurahan.
8. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring.
9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Lurah.
3. Seksi admistrasi umum dan pembangunan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.
Penjabaran tugas dan fungsi sekertaris kelurahan adalah :
1. Sekertaris Kelurahan mempunyai tugas membantu lurah dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat/aparatur kelurahan.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksid pada poni satu, sekertaris kelurahanmenyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas-tugas pemerintaha, pembangunan dan kemasyarakatanserta administrasi Kelurahan.
2. Pelaksanaan perumusan dan pengkordinasian penyusunan program tahunan Kelurahan.
3. Pelaksanaan pelayanan dan pengolahan administrasi Kelurahan yang meliputi tata uasah umum dan kepegawain serta keuangan.
4. Pengkordinasian pelaksanaan tugas masing-masing seksi.
5. Pelaksana inventarisasi permasalahan yang timbul dan pengkordinasian pemecahan masalah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Penyusunan rencana kebutuhan perlengkapan dan pemeliharan.
7. Pelaksanaan eveluasi dan monotoring.
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Lurah.
3. Sekretaris Kelurahan dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.
Penjabaran tugas pokok dan fungsi seksi pemerintahan dan pelayanan umum adalah :
1. Seksi pemerintahan mempunyai tugas membantu Lurah dalam melaksanakan tugas penyelenggaran pemerintahan, dan pembinaan kemasyarakatan.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin satu, kepala seksi pemerintahan menyelenggarakan fungsi :
1. Mengumpulkan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaran pemerintahan di Kelurahan.
2. Menyusun rencana program kegiatan operasional menyelenggarakan pemerintahan di Kelurahan.
3. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan administrasi kepemdudukan dan catatan sipil berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlau.
4. Menyelenggarakan urusan pembinaan Kepemudaan, dan karangtaruna.
5. Menyelenggarakan urusan pembinaan keagrarisan di wilayah Kelurahan.
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Lurah.
3. Seksi pemerintahan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.





















BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
3.1 Identifikasi Masalah
Untuk melaksanakan tugas-tugas Pemerintah pada Kelurahan Petoaha maka faktor- faktor pendukung atau sumber daya yang memadai. Dukungan sumber daya ini meliputi sumber daya manusia (personalia), modal (keuangan), sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan operasional dan sumber daya lainnya. Dukungan sumber daya tersebut dimaksudkan untuk mencapai keberhasilan dari pelaksanaan tugas-tugas pemerintah kelurahan Petoaha kecamatan abeli Kota Kendari sesuai dengan tujuan yang telah ditargetkan.
Perlu kita ketahui bersama bahwa kelurahan petoaha pernah menjadi juara dalam lomba antar kelurahan ,jadi tidak heran di kelurah ini yang berkaitan dengan administrasi sangat teratur dan lengkap .jadi kendala yang kami hadapi (peserta KKP) tidaklah banyak kamipun samgat salut akan kerja keras semua pegawai kelurahan petoaha ini
Dari uraian diatas mengenai faktor-faktor pendukung yang diperlukan oleh Pemerintak Kelurahan Petoaha dalam pelaksanaan tugas, fungsi maupun tanggung jawabnya, maka terdapat permasalahan yang diidentifikasi selama pelaksanaan KKP pada Kelurahan Petoaha Kecamatan Abeli Kota Kendari, adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya teraturnya area pada Kelurahan Petoaha
2. Gersangnya lokasi kantor Kelurahan Petoaha
3. Sebagian besar masyarakat Kelurahan Petoaha masih memasok sayuran dari kecamatan lain utamanya kecamatan Konda belum bias menghasilkan sayuran sendiri.
4. Plapon gedung sudah rusak
5. Kurangnya dana opersional kelurahan ,dalam kegiatan Musrenbang
3.2 Alternatif Pemecahan Masalah
Dari beberapa permasalahan yang teridentifikasi selama pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP), maka alternatif penyelesaian pokok yang dapat dijadikan solusi untuk menghadapi atau meminimalisir permasalahan yang ada, yaitu:
1. Mengadakan kerja bakti setiap selasa dan jumat untuk para staf/pegawai dan mahasiswa KKP angkatan XIV yang berkaitan dengan peningkatan kebersihan di lingkungan Kelurahan Petoaha maupun yang lainya yang tujuan utamanya adalah derajat kebersihan yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan yang lebih baik pula, di samping untuk mencapai ADIPURA yang manjadi tujuan utama.
2. Mengadakan pananaman pohon pelindung di lingkungan Kantor kelurahan sehingga tidak terlihat gersang, sehingga dapat memberikan keidahan dan kenyamanan tersendiri.
3. Melakukan pelatihan pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupu un organic dan penggunaanya untuk tanaman sayuran dengan system hidroponik, yang dapat memberikan nilai tambah (Value edit) bagi masyarakat Kelurahan Petoaha Kecamatan Abali Kota Kendari.
4. Mengusulkan perbaikan gedung sebagai prioritas untuk peningkatan pelayanan pada masyrakat dalam acara Musrenbang
5. Menghimpun dana suka rela dari anggota KKP untuk partisipasi dalam pembutan baliho musrenbang



















BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM

Berdasarkan permasalahan dan alternatif pemecahan masalah diatas maka terdapat beberapa program yang dapat dilakukan yaitu :
1. Untuk meningkatkan kabersihan dan keteraturan maka hal yang sangat mendasar yang harus di miliki masyarakat dan pemerintah adalah pengawasan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi mencapai derajat kesehatan yang lebih baik. Sedangkan pengawasan penting karena apabila ada masyarakat yang tidak menjaga kebersihan lingkungan misalnya membuang sampah sembrangan maka diberikan sangsi sesuai dengan tingkat kesalahan masyarakat tersebut.
2. Untuk mengurangi kegersangan pada kantor Kelurahan Petoaha, maka perlu adanya peraturan kepada pegawai dan staf yang konsisten dan tindakan yang tegas adalah dengan menerapkan atau memberlakukan sanksi – sanksi yang jelas dan mengikat secara keseluruhan terhadap keseluruhan pegawai dan tanpa terkecuali. Seperti tegas dalam menjaga pohon tersebut, terhadap para bawahan/pegawai serta terciptanya komunikasi yang efektif baik antar bawahan dengan bawahan serta pimpinan dengan bawahan.
3. Peningkatan koordinasi dan kerjasama. Dalam hal ini, adanya keterpaduan dan keserasian hubungan kerja dengan pihak- pihak terkait dengan budidaya sayuran dengan system hidroponik guna untuk mencapai keberhasilan dan kesuksesan pelaksanaan tugas maupun kegiatan budidaya tersebut. Hal ini dapat dilihat pada kondisi aktual selama ini, dimana kebersamaan dangotong royong atau kesuksesan suatu kegiatan dalam menjalankan visi-misi, program kerja dan kegiatan sangat ditentukan dengan pihak lain dan dukungan masyarakat dan pemerintah setempat.
4. Gudung (kantor kelurahan ) adalah sentral pelayanan masyarakat,maka dari itu untuk memberikan layanan yang baik untuk masyarakat perlu adanya suasana yang nyaman dan aman sehingga semua pegawai dapat bekerja dengan konsent .Namun untuk mewujudkan itu masih sangat sulit di wujudkan kantor kelurahan petoaha belum di plapon dan sebagian sudah rusak ,itu karena alokasi dana yang di anggarkan tidak mencukupi.Maka dari itu utnuk mengatasi masalah ini jalan satu satunya adalah mengusulkan kepada pemerintah agar di prioritaskan dalam pembahsaan RAPBD kota kendari (pengusulan ini di lakukan pada saat MUSRENBANG tingkat kelurahan )
5. Sebagai bentuk partisipasi kami dalam menghadapi kendala operasional dalam menyongsong acara musrenbang maka kami mengumpulkan dana suka rela dari teman teman anggota peserta KKP untuk pengadaan atribut acara .






BAB V
FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT.

5.1 Faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini adalah sebagai berikut:
1. Adanya rasa kebersamaan dan solidaritas dari rekan-rekan, baik itu dari teman-teman peserta KKP maupun dari para staf/pegawai BAUK ( Biro Administrasi Umum dan Keuangan ) Unhalu dalam pelaksanaan kegiatan KKP ini.
2. Adanya bimbingan serta arahan yang diberikan dari para staf/pegawai Kelurahan Petoaha sehingga mahasiswa dapat mengerti;
3. Adanya kerjasama dan hubungan yang baik antara staf/pegawai dengan mahasiswa peserta KKP;
4. Adanaya dukungan dari pemerintah kelurahan maupun pemerintah kecamatan
5. Adanaya pengawasan dari masyarakat dan pemerintah akan pentingnya menjaga kebersihan dan penghijauan lingkungan.
6. Adanya koordinasi yang baik antara pemerintah dengan mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP)



5.2 Faktor Penghambat
Adapun faktor penghambat yang ada selama pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP), antara lain:
1. Keterbatasan pengetahuan mahasiswa peserta KKP sehingga pelaksanaan semua kegiatan tidak berjalan dengan baik.
2. Terbatasnya waktu pelaksanaan KKP sehingga pelaksanaan program tidak berlangsung secara optimal.
3. Kurangnya Kordinasi baik antara mahasiswa KKP maupun dengan staf instansi tempat atau lokasi KKP tersebut
4. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan operasional
5. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan penghijauan lingkungan.
6. Rendahnya pertisipasi masyarakat yang dapat dilihat pada saat pelaksanaan kerja bakti jumlah warga masyarakat yang bekerja sangat minim.








BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Universitas Haluoleo merupakan lembaga pendidikan denga tujuan yang akan dicapai adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional dengan visi Universitas Haluoleo pada tahun 2011 menjadi salah satu perguruan Tinggi Negeri yang Maju dan Mandiri di Indonesia . Hal ini sesuai dengan asas Pancasila dan UUD 1945.
Dalam mencapai tujuan Universitas Haluoleo maka melalui Kuliah Kerja Profesi (KKP) selama 45 hari kerja pada Kelurahan Petoaha, maka penulis mendapat hal-hal yang baru yaitu Dengan adanya Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini kami dapat mengetahui mekanisme kerja dalam suatu instansi/lembaga khususnya pada Kelurahan Petoaha, dapat dijadikan suatu pedoman atupun acuan jika pada akhirnya nanti mendapat pekerjaan di suatu instansi pemerintah, mandiri dan beradaptasi dengan kehidupan dimasyarakat atau dunia kerja serta Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini telah memberikan suatu pengalaman dan pengetahuan yang selama ini belum kami ketahui dalam dunia perkuliahan maupun sejenisnya.
6.2 Saran
Melalui laporan ini, penulis dapat memberikan saran-saran kiranya dianggap perlu sehubungan dengan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang dilaksanakan, antara lain:
1. Perlu adanya pelatihan teknis fungsional untuk meningkatkan kualitas kerja staf/ pegawai pada Kelurahan Petoaha Kecamatan Abeli Kota kendari.
2. Perlu adanya pengambilan tindakan tegas terhadap pegawai yang tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya;
3. Pihak-pihak pengelola perlu meningkatkan kualitas program untuk kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) selanjutnya, baik pada saat pembekalan maupun pelaksanaan di lapangan untuk memperjelas sasaran yang hendak dicapai mahasiswa KKP tersebut.
4. Diharapkan pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi ( KKP ) mendatang dapat lebih ditingkatkan terutama dalam masaalah penempatan mahasiswa KKP, melihat pelaksanan Kuliah Kerja Profesi ( KKP ) banyak yang tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang di pelajari mahasiswa sehingga kebanyakan kami di lokasi pusing tidak tahu apa yang akan kami kerjakan jadi perlu koordinasi antara LPPM dan fakultas (dalam hal hal ini pihak jurusan ).sehingga penempatan KKP benar benar tepat sasaran
5. Kami harapkan bahwa pelaksanaan KKP yang akan datang harus di laksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan agar mahasiswa dapat mempercepat penyelesaian studi.